Hakikat Kerja Bag. 2
Nama : Zenitha Ramadani
Kelas : XI DKV
Tema Buku : Etika Kerja
Judul Buku : Etika Kerja Unggul
Pengarang : Kasdin Sihotang
Penerbit : Kanisius PT
Tahun Terbit : 2020
Jenis Buku : Etika
Halaman yang Dibaca : 7 Halaman
Hasil Resume:
2. Dua Unsur Kerja
Dalam
definisi diatas terdapat 2 unsur penting dalam kerja dan pekerjaan, yaitu unsur
subjektif dan unsur objektif. Unsur subjektif adalah pikiran, keinginan, hati,
kebebasan, kehendak dan kemampuan. Unsur subjektif terlihat di berbagai
kegiatan yang melibatkan pemikiran dan hati, seperti memikirkan cara melakukan
pekerjaan dan mencapai hasilnya.
Unsur objektif adalah
unsur pendukung yang merealisasikan unsur subjektif. Dalam bekerja, manusia
membutuhkan sarana pendukung untuk menyatakan pikiran, kemauan dan kehendaknya.
Unsur ini berupa materi, misalnya, seorang pemusik membutuhkan alat musik untuk
menunjukan bakatnya. Sarana-sarana berfungsi mengaktualkan elemen subjektif.
Unsur objektif merupakan elemen jonstitutif bagi elemen subjektif.
Unsur
subjektif dan unsur objektif sangat penting dalam kerja. Kedua unsur tersebut
memungkinkan kerja berjalan dengan baik. Jadi, kerja atau pekerjaan merupakan
hasil kombinasi elemen subjektif dan elemen objektif.
3. Fungsi Eksternal Tangan
Tangan
mempunyai fungsi yang sangat istimewa dalm melakukan pekerjaan. Keistimewaan
fungsi dapat diidentifikasikan dalam empat hal berikut. Pertama, gerakannya bebas
dan dinamis. Bentuk tubuh manusia secara umum bersifat tegak (vertikal),
kondisi vertikal membuat tangan manusia bergerak secara bebas dan melakukan
aktivitas secara dinamis. Gerakan tangan yang bebas dan dinamis memungkinkan
manusia bekerja secara kreatif dan melakukan
banyak hal dalam bekerja.
Kedua,
memiliki multifungsi. Tangan manusia memiliki fungsi yang lebih banyak dibanding
dengan organ tubuh yang lain. Dengan demikian tangan bersifat fungsional dan
simbolik. Tangan menghadirkan yang ada dalam pikiran seseorang, tangan
berhubungan dengan intelegensi, tangan bahkan menjadi media pikiran manusia.
Tangan menyatakan apa yang ada dalam pikiran seseorang melalui berbagai gerakan
yang dibuatnya, tangan bahkan memantulkan ketidakterbatasnya pikiran manusia.
Ketiga,
tangan bersifat personal. Tangan merupakan instrumen yang bersifat pribadi.
Tangan bahkan dapat menjadi instrumen merealisasikan kebebasan seorang
individu. Dengan tangannya pula, manusia dapat mengembangkan berbagi
kemampuannya. Denagn tangan manusia dapat menyampaikan apa yang diinginkannya
kepada orang lain. Singkatnya, tangan dapat menjadi pengejawantahan segala
bakat dan potensi manusia.
Keempat,
tangan bersifat sosial. Dikatakan bersifat sosial, karena tangan menghubungkan
manusia dengan manusia lain yang hidup dalam berbagai zaman. Hasil karya tangan
pada suatu masa dapat dinikmati oleh manusia pada zaman lainnya. Sepanjang
sejarah umat manusia, tangan memiliki peran untuk menyiapkan kebutuhan berbagai
pihak. Tentu tangan tidak hanya dapat menghubungkan pribadi dengan pribadi yang
lainnya, melainkan juga menghubungkan manusia dengan dunia.
4. Ciri-ciri Kerja Manusia
Ciri-ciri
kerja utama manusia dapat dipetakan dalam empat hal berikut. Pertama, manusia
menggunakan baik itu energi biofisik, energi psikis dan energi spiritual. Dengan
kata lain dalam bekerja manusia melibatkan segala energi yang dimilikinya, di
dalamnya manusia juga menyatakan segala dimensinya.
Kedua,
hasil kerja manusia selalu mengatasi masalah biologisnya. Manusia bekerja bukan
hanya untuk makan, melainkan lebih dari itu. Manusia bekerja untuk memenuhi
kebutuhan psikisnya dan pada tingkat yang lebih tinggi memenuhi kebutuhan
spiritualnya. Ia juga bekerja untuk masa depannya.
Ketiga,
kerja manusia merupakan buah dari dorongan kehendak dan kemauan untuk bekerja,
karena itu aktivitas kerja manusia merupaan aktivitas yang bebas dan dinamis.
Bebas, karena manusia menentukan diri di dalamnya, memilih yang diinginkan
dalam bekerja. Dinamis, karena manusia bekereja dengan kreatif, inovatif dan
progresif, serta sarat dengan motivasi. Dalam bekerja manusia tidak didorong
oleh satu motif, melainkan oelh himpunan motif yang rumit dan kompleks, seperti
motif ekonomis, sosial, religius dan personal.
Keempat,
kerja manusia selalu penuh dengan nilai dan makna. Manusia bekerja justru
terdorong oleh nilai, bahkan mengejar nilai itu. Dalam bekerja, manusia juga
diberi kapasitas memberi makna bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain secara
kualitatif. Pemaknaan kerja dalam arti seluas-luasnya merupakan elemen mendasar
bagi manusia untuk membangun etos kerja yang bermutu tinggi dalam menekuni
pekerjaannya.
Komentar
Posting Komentar